
AYANA Bali Hapus 52 Ton Plastik per Tahun Demi Masa Depan Berkelanjutan

Industri pariwisata kerap identik dengan konsumsi tinggi dan limbah, tetapi AYANA Bali menunjukkan arah baru; kemewahan yang peduli lingkungan.
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 (World Environment Day 2025), resor terintegrasi terbesar di Bali ini menegaskan kembali komitmennya terhadap keberlanjutan dengan pencapaian besar—menghilangkan 52 ton limbah plastik setiap tahun sejak tahun 2023.
Langkah revolusioner ini dimulai dari hal sederhana namun berdampak besar, yaitu menghapus penggunaan perlengkapan mandi plastik sekali pakai dari kamar tamu. Hal ini terlihat kecil, tapi ternyata setiap malam menginap berdasarkan data tamu tahun 2024 menghasilkan sekitar 88 gram plastik.

Jumlah itu, jika dikalikan dengan total malam menginap dalam setahun di AYANA Resort dan RIMBA by AYANA, berarti sekitar 52 ton plastik berhasil diselamatkan dari tempat pembuangan akhir.
“Kemewahan tidak seharusnya mengorbankan lingkungan. Dengan memperkuat berbagai inisiatif lingkungan kami dan menghapus plastik sekali pakai, kami mengambil langkah nyata menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan, bagi Bali dan dunia.” ujar Giordano Faggioli, General Manager AYANA Bali, dalam siaran persnya.
Namun, misi ramah lingkungan AYANA tak berhenti pada plastik saja. Resor ini juga mengganti botol air plastik dengan botol kaca, menggunakan kartu kunci berbahan kayu biodegradable, sampai menyediakan wadah kertas kompos untuk makanan takeaway.
Bahkan, air untuk memasak diperoleh secara berkelanjutan dari sumur dalam dan sedang dikembangkan juga sistem pengolahan air laut dengan reverse osmosis (SWRO) sebagai upaya untuk mengurangi jejak lingkungan.

AYANA kembali menunjukkan komitmen soal pangan dengan mengandalkan bahan lokal, dengan lebih dari 81% bahan makanan di RIMBA bersumber dari produsen lokal dan lebih dari 57% di AYANA Resort dan AYANA Segara. Sementara itu, minyak goreng bekas diubah menjadi biodiesel dan digunakan untuk mendukung aktivitas lingkungan, seperti penanaman mangrove oleh Green Camp Bali.
Setiap sudut resor juga tak lepas dari sentuhan hijau. Enam ton limbah taman dikomposkan setiap bulan, air limbah diolah dan digunakan ulang untuk irigasi, serta panel surya yang sudah memangkas konsumen listrik hingga 15% di AYANA Segara. Bahkan, peternakan lebah di kawasan resor ikut berperan dalam pelestarian biodiversitas dengan menghasilkan madu hitam dari 21 jenis bunga yang dibudidayakan di dalam area.
“AYANA Bali saat ini telah meraih sertifikat Silver EarthCheck, standar internasional untuk keberlanjutan dalam pariwisata yang mencakup aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.” tambah Faggioli.
Tak hanya menjadi tempat untuk liburan, AYANA Bali saat ini menjelma menjadi simbol transformasi industri perhotelan yang lebih bertanggung jawab. Di tengah momentum global menuju perjanjian internasional untuk mengakhiri polusi plastik, langkah AYANA memberi pesat yang kuat; setiap perubahan sekecil apapun, bisa membawa dampak besar bagi masa depan bumi.
Untuk informasi lengkap, kunjungi AYANA Bali.